Aku berharap dapat membuatmu bangga, dengan diriku yang sekarang. Aku berharap dapat membuatmu tersenyum dengan senyum lebar yang keluar dari dalam hatimu dan memancar dari matamu. Namun, aku tak dapat menemuimu dan tak lagi dapat melihat senyummu lagi. Aku hanya tahu, bahwa kau akan selalu memandangku.
Aku hanya membayangkan senyummu yang merekah sama seperti senyummu yang terperangkap dalam saat-saat membahagiakan yang tak bergerak dalam foto berbingkai di kamar doaku. Dan aku akan menunggu terbitnya rasa panas yang dibarengi titik air mata yang akan keluar setiap kali aku menatap fotomu. Kuharap kali ini air mata yang menitik adalah air mata kebahagiaan.
Aku sudah mendapatkan semua yang baik, yang pasti akan membuatmu tersenyum setuju juga. Membuatmu bahagia juga. Lalu mengapa aku masih merasakan sedih, masih merasakan kesepian dan kehampaan yang sama seperti sudah mengakar jauh di hatiku?
Kutahu, rasa ini akan pergi juga satu saat nanti. Tapi hari ini aku masih terperangkap.
—Ineke H—
The Companion 